Masjid Agung Baitul Mukminin Kab. Jombang

Alamat : Jl. Kh. A. Dahlan No. 28 Jombang

INFAQ BUKU

Silahkan infaqkan buku anda, kami menerima infaq buku saudara. Info lebih lanjut, silahkan hubungi pustakawan Perpustakaan Masjid Agung Baitul Mu'minin Kab. Jombang

Sahabat Perpus

Kebersamaan Menggali Ilmu

Pustakawan

Anggota Pustakawan Perpustakaan Masjid Agung Baitul Mu'minin Kab. Jombang

Koleksi Perpustakaan

Tersedia: Kitab-Kitab, Buku Umum, Buku Islami, Majalah dll.

Kamis, 11 Juli 2013

KISAH PENGEMIS YAHUDI BUTA & NABI MUHAMMAD


Alkisah, di sudut pasar Madinah ada seorang pengemis Yahudi buta yang setiap harinya selalu berkata kepada setiap orang yang mendekatinya, “Jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya.”

Namun, setiap pagi Muhammad Rasulullah saw mendatanginya dengan membawakan makanan. Tanpa berucap sepatah kata pun, Rasulullah menyuapkan makanan yang dibawanya kepada pengemis itu, sedangkan pengemis itu tidak mengetahui bahwa yang menyuapinya itu adalah Rasulullah Muhammad, orang yang selalu ia caci maki dan sumpah serapahi.

Rasulullah saw melakukan hal ini setiap hari sampai beliau wafat.

Setelah wafatnya Rasulullah saw praktis tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu.

Suatu hari Abubakar berkunjung ke rumah anaknya Aisyah, yan g tidak lain tidak bukan merupakan istri Rasulullah. Ia bertanya kepada anaknya itu, “Anakku, adakah kebiasaan Rasulullah yang belum aku kerjakan?”
Aisyah menjawab, “Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah dan hampir tidak ada satu kebiasaannya pun yang belum ayah lakukan kecuali satu saja.”

“Apakah Itu?” tanya Abubakar penasaran. Ia kaget juga karena merasa sudah mengetahui bagaimana kebiasaan Rasulullah semasa hidupnya.

“Setiap pagi Rasulullah selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang ada di sana,” kata Aisyah.

Keesokan harinya Abubakar RA pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikan kepada pengemis itu. Abubakar mendatangi pengemis itu lalu memberikan makanan itu kepadanya. Ketika Abubakar mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil menghardik, “Siapakah kamu ?”

Abubakar menjawab, “Aku orang yang biasa.”

“Bukan! Engkau bukan ora ng yang biasa mendatangiku,” bantah si pengemis buta itu dengan ketus “Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut setelah itu ia berikan padaku.”
Abubakar tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, “Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya. Orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah saw.”

Seketika itu juga kaget pengemis itu. Ia pun menangis mendengar penjelasan Abubakar, dan kemudian berkata, “Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun. Ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia…. ” Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat di hadapan Abubakar saat itu juga dan sejak hari itu menjadi Muslim.(ES)

MERAJUT INDAHNYA UKHUWAH ISLAMIYAH


Ukhuwah merupakan anugerah Allah SWT yang tiada terhingga dan kenikmatan yang tidak dapat diukur oleh materi. Sekalipun seluruh manusia berusaha untuk mengumpulkan harta mereka, namun itu semua tidak dapat digunakan untuk membeli ‘ukhuwah’. Karena ukhuwah tumbuh dan lahir dari cahaya keimanan. Allah SWT berfirman:

وَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ ۚ لَوْ أَنْفَقْتَ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا مَا أَلَّفْتَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ أَلَّفَ بَيْنَهُمْ ۚ إِنَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

“Dan (Allah-lah) Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-Anfal: 63).
Ukhuwah atau persaudaraan dalam islam sangatlah populer disebutkan  banyak orang, tapi pengamalannya tidak semudah mengucapkannya, tapi kita sebagai muslim harus optimis bahwa ukhuwah islamiyah ini suatu keniscayaan atau sesuatu yang memang bisa terjadi bahkan harus terjadi. Sebab dengan ukhuwah ini ajaran islam bisa menyebar ke seantero dunia, hal ini terbukti pada jaman Rasulullah Saw yang mana telah terjadinya persaudaraan (ukhuwah) yang begitu indah antara kaum muhajirin dengan kaum anshar, kita ketahui kaum muhajirin adalah kaum muslimin yang ikut serta berhijrah bersama Rasulullah dari Mekkah ke Madinah, sedangkan kaum anshar adalah kaum muslimin yang sudah menetap di Madinah dan mereka menyambut dengan hangat kedatangan kaum muhajirin.
Persaudaran dalam Islam tidak dibatasi dengan wilayah geografis; batas daerah, batas provinsi, batas negara, bahkan menjangkau untuk seluruh belahan dunia dimana orang muslim dan mukmin berada, juga tidak dikhususkan dengan bentuk fisik, warna kulit dan aneka ragam suku bangsa di dunia ini,  selama mereka muslim dan mukmin, maka mereka adalah saudara kita. Ukhuwah islamiyyah dilambangkan bagaikan bangunan yang kokoh sebagaimana hadits Rasulallah Saw ;“Sesungguhnya orang-orang mukmin dengan orang-orang mukmin lainnya itu bagaikan bangunan yang satu, bagiannya menguatkan bagian yang lain (H.R. Bukhari dan Muslim)
Begitu pula seharusnya yang terjadi diantara kita, sekalipun berbeda suku bangsa, berbeda golongan, berbeda partai dan berbeda kepentingan, tapi kalau sudah diikat dengan islam dan iman, maka perbedaan tadi menjadi lebur, dan tentunya kepentingan umum (umat) dan kepentingan agama lebih didahulukan. Allah Swt, dalan kitab-Nya berfirman :

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. ” (Q.S. Al-Imran : 103)
Dalam islam perbedaan itu merupakan rahmat, sehingga terjadinya perbedahan dalam paham keagamaan tidak dijadikan sebagai alasan untuk berpecah belah, bahkan harus dijadikan sebagai hikmah dan menambah khazanah keilmuan dalam islam, artinya betapa kaya dan luasnya ilmu islam, sehinga banyak sumber dan pendapat, bukankah pijakan keilmuan dalam islam terutama bidang fiqih terdapat pada empat imam ;Imam Syafi’i, Imam Hambali, Imam Hanafi, dan Imam Maliki, tapi para imam tersebut sama sekali tidak  terdengar melakukan pertengkaran satu sama lain, bahkan diantara beliau bersikap tasamuh (toleransi) dan saling menguatkan. Dengan demikian mudah-mudahan Allah menganugerahkan nikmat berupa kelezatan beriman kepada-Nya, mendapat perlindungan Allah di dunia dan di akhirat.(EMC)

Sabtu, 01 Juni 2013

Hubungan Perpustakaan dan Prestasi Belajar di Sekolah


      Istilah perpustakaan berasal dari kata latin yaitu liber atau libri  yang artinya buku. Dari bahasa Indonesia: perpustakaan berasal dari kata pustaka. Perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan berupa buku ( non book material ) yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap pemakainya. Pada umumnya perpustakaan memiliki beberapa fungsi yaitu : fungsi informasi yaitu perpustakaan menyediakan berbagai informasi untuk masyarakat, fungsi pendidikan yaitu perpustakaan menjadi tempat dan menyediakan sarana untuk belajar baik dilingkungan formal maupun non formal, fungsi rekreasi yaitu masyarakat dapat menikmati rekreasi kultural dengan membaca dan mengakses berbagai sumber informasi hiburan seperti : Novel, cerita rakyat, puisi, dan sebagainya, fungsi kultural yaitu perpustakaan dapat digunakan untuk mendidik dan mengembangkan apresiasi budaya masyarakat melalui berbagai aktifitas, seperti : pameran, pertunjukkan, bedah buku, mendongeng, seminar, dan sebagainya.
Ditinjau secara umum, perpustakaan itu sebagai pusat belajar sebab kegiatan yang paling tampak pada setiap kunjungan siswa adalah belajar, baik belajar masalah-masalah yang berhubungan langsung dengan mata pelajaran yang diberikan di kelas, maupun buku-buku lain yang tidak ada hubungannya dengan mata pelajaran. Akan tetapi apabila ditinjau dari sudut tujuan siswa mengunjungi perpustakaan, maka ada yang tujuannya untuk belajar, ada yang tujuannya untuk berlatih menelusuri buku-buku perpustakaan, ada yang tujuannya untuk memperoleh informasi, bahkan mungkin ada juga murid yang mengunjungi perpustakaan dengan tujuan hanya sekedar untuk mengisi waktu senggangnya atau sifatnya rekreatif.
Dengan visi ke depan, perpustakaan hendaknya siap pula menjadi pusat sumber informasi dalam arti sebenarnya. Oleh karena itu, apabila kita menyebut pusat sumber informasi hendaknya kita tafsirkan sebagai perpustakaan yang berkembang lebih lanjut dengan fungsi-fungsi baru tersebut. Perkembangan konsep pusat sumber informasi adalah perpaduan antara fungsi perpustakaan dan pusat multi media untuk menunjang kegiatan belajar mengajar sasaran didik tertentu dalam suatu lembaga pendidikan, baik formal (sekolah, diklat) maupun nonformal (masyarakat).
Pusat sumber informasi tidak hanya bermanfaat untuk membantu proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah dan lembaga diklat tetapi juga lembaga lain, sepanjang berurusan dengan proses pendidikan dan pembelajaran di masyarakat pada umumnya. Perlu dicatat, bahwa perpustakaan masakini tidak hanya memiliki koleksi buku-buku, melainkan juga berupa perangkat untuk penyajian bahan melalui CD, VCD, CD-ROM, dan sebagainya sejalan dengan perkembangan teknologi informasi. Demikian juga koleksi rekaman film tentang flora dan fauna, dokumentasi sejarah, kelautan, kehutanan, dan sebagainya. Sejalan dengan kemajuan teknologi informasi, perpustakaan juga bisa berfungsi lebih dari sekedar tempat simpan pinjam bahan pustaka ditambah ruang baca belaka. Perpustakaan modern bisa berfungsi sebagai penyelenggaraberbagai forum penerangan dan pembahasan tentang masalah-masalah aktual, antara lain melalui penyelenggaraan diskusi panel, seminar, simposium, lokakarya, dan sebagainya. Perpustakaan juga dapat menyelenggarakan acara pameran buku, pemutaran film, perkenalan dengan pengarang dan sastrawan nasional maupun lokal.
Peran perpustakaan sekolah sangatlah signifikan dalam mencerdaskan masyarakat penggunanya, khususnya dalam mencetak siswa berprestasi. Peran perpustakaan akan maksimal jika didukung oleh pihak sekolah (kepala sekolah). Fasilitas perpustakaan sekolah yang baik, membuat siswa bisa dan terbiasa belajar dengan baik. Sinergi antara siswa dan pustakawan, akan berbuah prestasi bagi siswa serta kinerja yang baik bagi pustakawan. Dengan koleksi uptodate yang terus berganti, siswa menjadi kaya akan wawasan, ilmu pengetahuan, informasi, tidak gaptek serta menjadi siswa pintar yang mempunyai segudang prestasi. Siswa yang senang dan sering memanfaatkan perpustakaan sebagai penyedia jasa informasi dan ilmu pengetahuan, akan terbantu dalam mewujudkan prestasi dan cita-cita pendidikannya.
Perpustakaan yang mampu menjalankan fungsinya dengan baik akan mampu menyediakan informasi yang dibutuhkan siswa. Siswa akan senang berhubungan dengan perpustakaan karena perpustakaan mampu memenuhi kebutuhannya. Kegiatan siswa dalam memperoleh informasi merupakan tahapan awal dalam proses belajar yaitu tahapan memperoleh/penerimaan informasi. Pengaruh perpustakaan dalam proses belajar mengajar tergantung pada kemampuan perpustakaan dalam menjalankan fungsinya serta adanya kebutuhan dan usaha siswa untuk memperoleh informasi dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Disinilah terjadinya hubungan timbal balik antara siswa dengan perpustakaan.
Pengajaran merupakan suatu sistem yang mempunyai komponen yang saling terkait untuk mencapai suatu tujuan. Salah satu komponen dari sistem pengajaran adalah sumber belajar yang dapat dipergunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar memerlukan interaksi dengan sumber belajar. Agar diperoleh hasil yang maksimal dengan tingkat interaksi yang tinggi, maka proses interaksi perlu dikembangkan secara sistematik. Pengembangan proses interaksi dengan sumber belajar adalah merupakan suatu aktivitas dalam memanfaatkan sumber belajar.
Perpustakaan sebagai lembaga penyedia ilmu pengetahuan dan informasi mempunyai peranan yang signifikan terhadap lembaga induk serta masyarakat penggunanya. Demikian halnya di dalam lingkungan pendidikan seperti sekolah. Perpustakaan sekolah merupakan pusat sumber ilmu pengetahuan dan informasi yang berada di sekolah, baik tingkat dasar sampai dengan tingkat menengah. Perpustakaan sekolah harus dapat memainkan peran, khususnya dalam membantu siswa untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah. Untuk tujuan tersebut, perpustakaan sekolah perlu merealisasikan misi dan kebijakannya dalam memajukan masyarakat sekolah dengan mempersiapkan tenaga pustakawan yang memadai, koleksi yang berkualitas serta serangkaian aktifitas layanan yang mendukung suasana pembelajaran yang menarik.
Jadi, hubungan perpustakaan dan prestasi belajar siswa adalah dari perpustakaan sebagai pusat sumber ilmu pengetahuan dan pusat kegiatan belajar serta sumber ide-ide baru yang dapat mendorong kemauan para siswa untuk dapat berpikir secara rasional, siswa dapat mencari informasi-informasi yang diperlukan dan dapat terjalin sinergi antara pustakawan dan siswa yang akan berbuah prestasi bagi siswa juga kinerja yang baik bagi pustakawan sehingga perpustakaan sangat berperan dalam peningkatan prestasi belajar siswa sebab dapat mencerdaskan penggunanya, khususnya dalam mencetak siswa yang berprestasi.

Manasik Haji Gratis



Ikuti!!!
MANASIK HAJI GRATIS
Untuk masyarakat Jombang 
yang akan menunaikan ibadah haji
atau masyarakat yang ingin mendapatkan panduan haji
Silahkan hadir, mulai tanggal 24 Mei s/d 25 Juni 2013
Tiap Hari Jum’at Pukul 13.00 WIB dan Sabtu pukul 08.00 WIB

Diselenggarakan Oleh:
TA'MIR MASJID AGUNG BAITUL MU’MININ 
KAB. JOMBANG

RAJA YANG SABAR MEMIMPIN RAKYAT (Kisah Nabi Dzulkifli)

Nama asli dari Nabi Dzulkifli as Basyar, ia  merupakan putra dari Nabi Ayyub as yang merupakan nabi yang memiliki kesabaran tinggi. Ia telah melalui berbagai cobaan, dan mammpu melaluinya tanpa kehilangan aqidah dan imannya kepada Allah SWT.  Tidak berbeda dengan ayahnya, Nabi Dzulkifli juga memiliki sifat yang sabar.  Seperti yang disebutkan dalam Aq Qur an pada surat 21 ayat 85 – 86 yang berbunyi :
“Dan ingatlah kisah ismail, idris dan Dzulkifli. Semua mereka termasuk orang-orang sabar. Kami telah memasukkan mereka ke dalam rahmat kami. Sesungguhnya mereka termasuk orang-orang sholeh”.
Nama Dzulkifli merupakan gelar yang diberikan kepadanya karena ia sangup untuk menjalankan amanat raja. Dzulkifli artinya sanggup menjalankan amanat raja. Dikisahkan pada suatu hari, di suatu negeri ada seorang raja yang usianya sudah tua dan tidak mampu lagi untuk memerintah kerajaan, sedangkan ia sendiri tidak memiliki putra. Raja itu pun berkata di hadapan rakyanya :
“Siapakah di antara kalian yang sanggup berpuasa pada siang hari, beribadah di malam hari, dan tidak marah-marah maka kepadanya akan kuserahkan kerajaan ini, Karena aku sudah tua”
Sang raja berkata lagi :
“Saiapakah yang sanggup berpuasa pada siang hari, beribadah di malam hari, dan tidak marah-marah?
 Lalu berdirilah seorang pemuda bernama basyar, putra dari nabi Ayyub, ia menjawab :
 “Saya sanggup”.. Ternyata hanya basyar yang berani menjawab, selain dari basyar tidak ada, mereka tidak sanggup menjalani puasa di siang hari, dan ibadah di malam hari.  Maka Basyar diberi gelar Dzulkifli yang artinya orang yang sanggup.
Setelah basyar diangkat menjadi raja, ia mengatur waktunya sedemikian rupa tertibnya, ia membagi waktu untuk mengurus kerajaan, untuk melayani umat dan sebagian waktunya untuk istirahat tidur. Sedangkan siang hari ia berpuasa dan pada malam hari sebagian untuk beribadah kepada Allah SWT.
Pada suatu ketika, saat nabi Dzulkifli ingin tidur, datanglah syaitan yang menyamar menyerupai manusia untuk menggodanya tentang masalah yang dihadapinya.Karena beliau hendak tidur, diserahkan tamu itu kepada wakilnya untuk menerima dan menyelesaikan masalahnya. Namun si syaitan yang menyamar menjadi tamu ini tidak menyukai wakilnya yang menyelesaikan masalahnya, dan mendesak agar raja sendirilah yang menerimanya dan menyelesaikan permasalahannya.
Karena tamunya tidak mau pergi dan masalahnya ingin diselesaikan segera, maka waktu bagi raja untuk tidur tidak ada lagi.  Walaupun begitu raja yang memiliki gelar Duzlkifli tetap sabar, ia tidak marah terhadap godaan syaitan yang mennyamar menjadi tamu tadi.
Cerita Nabi Dzulkifli yang sabar masih berlanjut, pada suatu hari terjadi peperangan di negeri yang dipimpin oleh Nabi Dzulkifli, Lalu raja dzulkifli memerintahkan para tentara dan seluruh rakyatnya untuk meju ke medan pertempuran yang sedang terjadi, namun rakyatnya tak bernyali untuk berperang, mereka takut gugur di medan perang.
“Kenapa kalian takut perang?”
“Kami berani berperang, Paduka. Tapi, paduka harus menjamin kami untuk tidak mati di medan perang”
Mendengar jawaban naif dari rakyatnya, nabi Dzulkifli tidak marah, hanya tersenyum. Beberapa saat kemudian nabi Dzulkifli berdoa kepada Allah SWT :  ”ya Allah saya telah menyampaikan risalah Tuhan kepada mereka, menyuruh mereka berperang, namun mereka enggan dan membangkang akan perintah kami, mereka mempunya permintaan”
Kemudian turunlah wahyu kepada Nabi Dulzkifli as : ”Ya Duzlkifli aku telah mengetahui akan permintaan mereka dan aku akan mendengar doamu dan semua akan aku kabulkan”
Berkat perlindungan Allah SWT, seluruh rakyat yang membantu para prajurit Duzlkifli yang berperang selamat dari kematian, sehingga kemenangan atas perang tersebut ada di pihak nabi Duzlkifli.
Itulah kisah nabi dzulkifli as yang penuh kesabaran dalam menghadapi segala persoalan, ia selalu menghadapi segala urusan dengan sabar. Ia selalu menepati janji yang diberikan oleh raja pendahulunya yang menyerahkan kerajaannya, ia juga berpengah teguh atas janjinya dan kesanggupan untuk besabar. Pada usianya yang ke 75 tahun, nabi duzlkifli meninggal dunia.(ES)

PEMUDA ISLAM, NAHKODA PERAHU UMAT MASA DEPAN

Pemuda adalah sosok pelopor berbagai perubahan yang terjadi di setiap bangsa. Di balik setiap transformasi sosial, motor utamanya tak lain adalah pemuda. Ibarat sang surya, maka pemuda bagaikan sinar matahari yang berada pada tengah hari dengan terik panas yang menyengat. Berbagai bakat, potensi, kecenderungan, baik mengarah kepada kebaikan maupun kepada kejahatan memiliki dorongan yang sama kuatnya ketika pada masa muda, kematangan kepribadian manusia pada masa tua ditentukan oleh masa mudanya. Jika mereka adalah para pemuda yang baik dan terdidik dengan adab-adab Islam, maka merekalah yang akan menyebarkan dan mendakwahkan kebaikan Islam serta menjadi nakhoda umat ini yang akan mengantarkan mereka kepada kebaikan dunia dan akhirat. Mengingat firman Allah dalam Al Qur’anul Karim:



وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُون

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma´ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung”. (Q.S Ali Imran 104)
Para Sahabat Nabi yang masih muda memiliki andil dan peran yang sangat besar dalam menyebarkan agama ini baik dari sisi pengajaran maupun dari sisi berjihad di jalan Allah SWT. Rosulullah Muhammad Saw ketika diangkat menjadi rosul berumur empat puluh tahun. Pengikut beliau yang merupakan generasi pertama, kebanyakan juga dari kalangan pemuda bahkan ada yang masih anak-anak. Mereka dibina oleh rosulullah setiap hari di Daarul Arqam. Diantaranya adalah Ali bin Abi Thalib dan Zubair bin Awwam, yang paling muda ketika itu keduanya berumur 8 tahun, Thalhah bin Ubaidillah (11), al Arqam bin Abi al Arqam (12), Abdullah bin Mas’ud (14) yang kelak menjadi salah satu ahli tafsir terkemuka, Saad bin Abi Waqqash (17) yang kelak menjadi panglima perang yang menundukkan Persia, Jafar bin Abi Thalib (18), Zaid bin Haritsah (20), Utsman bin Affan (20), Mush’ab bin Umair (24), Umar bin Khatab (26), Abu Ubaidah Ibnul Jarah (27), Bilal bin Rabbah (30), Abu Salamah (30), Abu Bakar Ash Shidiq (37), Hamzah bin Abdul Muthalib (42), Ubaidah bin al Harits, yang paling tua diantara semua sahabat yang berusia 50 tahun. Dalam pentas sejarah Islam, dengan mudah kita mendapati pemuda-pemuda yang namanya terukir dengan tinta emas. Mereka layak menjadi uswah (teladan) bagi pemuda generasi sekarang. Panutan yang sangat riil di saat pemuda kini kehilangan figur yang bisa dicontoh.
Nabi Ibrahim a.s., misalnya, seperti dijelaskan dalam Al-Qur’an, adalah pemuda yang sering berdebat dengan kaumnya, menentang peribadatan kepada patung-patung yang tidak dapat bicara, memberi manfaat dan mudharat (QS Al-Anbiya:60-67). Kita juga ingat kisah Ashabul Kahfi – yang tergolong pengikut Nabi Isa a.s. Mereka adalah anak-anak muda yang menolak kembali agama nenek moyang mereka, menolak menyembah selain Alloh SWT. Mereka bermufakat mengasingkan diri dari masyarakat dan berlindung dalam suatu gua, karena jumlah mereka relatif sedikit yakni tujuh orang di antara masyarakat penyembah berhala. Fakta sejarah ini terekam jelas dalam Al-Qur’an surat Al Kahfi ayat 9-26, yang di antaranya :

نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَأَهُمْ بِالْحَقِّ ۚ إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ آمَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدًى

“Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk”. (Q.S. Al-Kahfi : 13)
Hal penting yang harus ada dalam jiwa generasi muda islam, antara lain:

  1. Pendidikan keyakinan keimanan agama yg kuat,dengan memperdalam agama,dari tontonan,bacaan,dan kegiatan-kegiatan.
  2. Memperkaya diri dgn ilmu pengetahuan dan adab-adab agama,memperbanyak amaliah amaliah ibadah
  3. Meminimalisir ego dalam diri,karena pada usia remaja mempunyai ke egoan yg sangat tinggi yg berpangaruh terhadap kestabilan pikiran dan perbuatan seorang remaja yg tak terkontrol.
Semoga tulisan ini bermanfaat dan menjadi motivasi bagi kaum muslimin, terutama para pemuda, untuk mengusahakan kebaikan dan membiasakan diri untuk selalu menetapi amal shaleh dan ibadah kepada Allah SWT, agar mereka termasuk kedalam golongan orang-orang yang mendapatkan keutamaan dan kemuliaan besar dari Allah SWT.(EMC)

Jumat, 31 Mei 2013

INFAQ BUKU


Salurkan buku yang tidak dimanfaatkan atau hanya menjadi pajangan dirumah. Kami menerima infaq buku dari saudara, baik buku bekas/baru berkualitas. Salam 1 buku 1000 maslahat.  Info lebih lanjut silahkan hubungi pustakawan Perpustakaan Masjid Agung Baitul Mu'minin Kab. Jombang: :
1. Luqman : 0321-6206169
2. Egik : 08155.3451900

Senin, 27 Mei 2013

KUNJUNGAN SISWA SDN SELOREJO I





SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM

Karya : Hassan Ibrahim Hassan

(Koleksi Buku Perpustakaan Masjid Agung Baitul Mu’minin)

           
           Sejarah bangsa Arab sebelum datang agama islam tidak dapat diketahui dengan tepat karena  pertama sebagian besar penduduknya merupakan kelompok yang suka berpindah pindah tempat tinggal. Kedua budaya tulis menuis pada zaman dahulu belum mereka kenal jadi kebanyakan dari mereka masih buta aksara. Pada waktu dulu bangsa Arab merupakan penyembahberhala dan memiliki banyak tempat suci dan upacara keagamaan. Mereka menyerahkan korban sebagai persembahan kepada tuhan mereka yang berwujud patung dari batu kasar dan mereka mengitari tempat peribadatan mereka. Selain itu ada beberapa agama dan beberapa kepercayaan yg mereka anut pada zaman itu yaitu agama kristen, agama yahudi dan kepercayaan penyembahan terhadap bintang dan langit.
Pada masa kegelapan masyarakat tersebut Allah mengutus nabi muhammad dengan misi kenabian dan pada saat itu nabi muhammad sudah berumur 40 tahun. Misi tersebut mengajarkan bahwa tiada tuhan selain Allah yang mengetahui segala tingkah laku manusia dan menghukum sesuai dengan perbuatannya di akhirat nanti. Pada masa kenabiannya nabi Muhammad mengarahkan usahanya untuk menyakinkan penduduk negaranya atas kebenaran ajaran baru,ketahuitan, kebencian terhadap penyembahan berhala, kewajiban manusia untuk tunduk kepada aturan sang pencipta. Inilah kebenaran dari ajaran yang beliau tegaskan dan dari ajaran ini sudah nampak beberapa pengikut antara lain beberapa pemuda dari golongan kaum miskin,sang istri Khodijah, dan keponakan Ali Bin Abi Tholib.
Di kota Mekkah nabi Muhammad mendapat sambutan yang baik dari para penduduk dan sebagian penduduk memilih beliau untuk menjadi pemimpin. Sesudahnya hijrahnya nabi Muhammad kota yathrib menjadi kota kelahiran agama islam dan menjadi tempat berlindung bagi umat Islam sehingga disebut kota nabi sekarang dinamakan Madinah dan makam nabi juga berada di kota ini.(ES) 

Jumat, 24 Mei 2013

Perpustakaan Masjid Agung Baitul Mu'minin Kab. Jombang

Perpustakaan Masjid Agung Baitul Mu’minin terletak di Jl. Kh.A. Dahlan no. 28 Jombang merupakan salah satu perpustakaan Masjid yang ada di Kabupaten Jombang. Perpustakaan berada di pusat kota tepatnya di alun-alun Jombang yang dikelilingi wilayah sekolah. Perpustakaan ini disediakan untuk para jamaah masjid dan masyarakat sekitar Jombang baik dari kalangan pelajar maupun umum. Koleksi yang dimiliki perpustakaan ini, sebagian besar merupakan koleksi yang  membahas tentang agama Islam.Di samping koleksi agama Islam terdapat juga koleksi dalam bidang yang lain seperti: karya umum, filsafat, ilmu sosial, ilmu-ilmu terapan, kesusastraan, ilmu pendidikan dan sekolah.Jumlah koleksi sampai dengan tahun 2013 sebanyak 2510 buku, dan kitab yang belum terhitung.

Perpustakaan ini memberikan jasa layanan kepada masyarakat umum selama 5 jam perhari, dengan perincian jam buka adalah hari Senin – Sabtu jam 12.00 s.d 17.00, sedangkan pada hari minggu libur. Saat ini perpus juga mempunyai akun jejaring sosial yang digunakan untuk menyambung tali silaturrahmi sesama warga Jombang dan sesama umat muslim. Akun jejaring perpus di Facebook yaitu Perpustakaan Masjid Baitul Mu’minin dengan email perpustakaanmasjidagung@gmail.com. Semoga seiring berjalannya waktu Perpustakaan Masjid Agung Baitul Mu’minin Kab. Jombang dapat berkembang sebagai wadah informasi dan sarana mencari ilmu untuk jama’ah masjid dan warga Jombang.

Visi & Misi
Visi:
Bersama Mencerdaskan Bangsa Dengan Membaca
Misi:
  1. Meningkatkan minat baca masyarakat
  2. Menciptakan perpustakaan sebagai sumber ilmu dan sumber informasi

Menggapai Ridha Allah SWT Dengan Berbakti Kepada Orang Tua

Kasih kedua orang tua tak terkira. Berkat perantara jasa merekalah kehidupan di muka bumi ini bisa berjalan sebagaimana mestinya. Ada segudang alasan mengapa keduanya pantas dimuliakan.. Kewajiban ini tidaklah gugur bila seseorang telah berkeluarga. Namun sangat disayangkan, betapa banyak orang yang sudah berkeluarga lalu mereka meninggalkan kewajiban ini.
Jalan yang haq dalam menggapai ridha Allah ‘Azza wa Jalla melalui orang tua adalah birrul walidain. Birrul walidain (berbakti kepada kedua orang tua) merupakan salah satu masalah penting dalam Islam. Di dalam Al-Qur’an, setelah memerintahkan manusia untuk bertauhid, Allah ‘Azza wa Jalla memerintahkan untuk berbakti kepada orang tua. Seperti tersurat dalam surat al-Israa' ayat 23-24, Allah Ta’ala berfirman:










“Dan Rabb-mu telah memerintahkan agar kamu jangan beribadah melainkan hanya kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada ibu-bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, ‘Ya Rabb-ku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.’” [Al-Israa' : 23-24]

Tetap Berbakti Bagaimana Pun Kondisi Orang Tua
Allah memerintahkan tetap berbuat baik kepada orang tua, meskipun keduanya kafir. Allah berfirman:









“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS Al Luqman: 15).

Apabila Kedua Orang Tua Telah Meninggal
Maka yang harus kita lakukan adalah:
1.       Meminta ampun kepada Allah ‘Azza wa Jalla dengan taubat nashuha (jujur) bila kita pernah berbuat dur-haka kepada keduanya di waktu mereka masih hidup.
2.       Menshalatkannya dan mengantarkan jenazahnya ke kubur.
3.       Selalu memintakan ampunan untuk keduanya.
4.       Membayarkan hutang-hutangnya.
5.       Melaksanakan wasiat sesuai dengan syari’at.
6.       Menyambung silaturrahim kepada orang yang keduanya juga pernah menyambungnya.

Durhaka Pada Kedua Orang Tua Adalah Kerugian di Dunia dan Akhirat
Rasulullah bersabda, "Sungguh terhina, sungguh terhina, sungguh terhina." Beliau ditanya, "Siapa wahai Rasulullah?" Beliau bersabda, “Seorang yang mendapati kedua orang tuanya masih hidup atau salah satu dari keduanya ketika mereka telah lanjut usia, tetapi ia tidak masuk surga (dengan sebabnya)." [HR. Muslim (2551)]
Tidak hanya adzab di akhirat, balasan orang yang durhaka kepada orang tua disegerakan di dunia. Betapa banyak orang yang dahulunya durhaka kepada kedua orang tuanya akhirnya anak-anaknya pun durhaka pada dirinya. Semoga kita dijauhkan dari hal yang demikian ini. (EMC)